Selamat Datang Sahabat

Minggu, 04 Mei 2014

~* SALAH SATU BUKU TERE LIYE *~

~* MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH *~
 

Tere Liye merupakan nama pena dari seorang novelis yang diambil dari bahasa india yang berarti “Untukmu”. Penulis yang satu ini memang berbeda dari kebanyakan penulis yang lainnya, karena Tere Liye tidak pernah memasang photo dirinya, dan memakai nama asli. Meskipun setiap karya yang di hasilkan laku di pasaran dan menjadi best seller, namun Tere Liye seperti menghindari dan menutupi kehidupannya.  

Saya bisa mengetahui nama penulis dari novel  “Moga Bunda Disayang Allah” pada halaman akhir, yang mencantumkan alamat e-mail sang penulis yaitu,
darwisdarwis@yahoo.com, dan saya hanya sedikit mengetahui profil dari sang penulis. Tere Liye lahir dan besar di pedalaman Sumatera, dia anak keenam dari tujuh bersaudara. Dia terlahir dari keluarga petani, Tere Liye menyelesaikan masa pendidikan dasar sampai SMP, di SDN2 dan SMN2 Kikim Timur, Sumatera Selatan, kemudian melanjutkan ke SMUN 9 Bandar Lmpung, setelah itu ia meneruskan ke Universitas Indonesia dan mengambil jurusan Ekonomi.

            Karya-karya  Tere Liye sangatlah menyentuh hati, bila kita membaca novelnya, kita akan merasakan haru dan bisa meneteskan air mata, seperti salah satu karya dari Tere Liye yang berjudul  Moga Bunda Disayang Allah, novel yang membuat saya lebih mengerti akan rasa syukur kepada Allah SWT, karena novel ini menceritakan tentang kekurangan seorang anak dan kesabaran seorang ibu yang mengasuh dan menyayangi anaknya.
 
 
            Novel ini bercerita tentang kehidupan anak kecil berusia 6 tahun yang bernama Melati, Melati memiliki wajah yang lucu dan menggemaskan, rambut ikalnya yang mengombak, pipinya tembam seperti donat, bola matanya hitam legam seperti biji buah leci, dan giginya kecil-kecil bak gigi kelinci. Melati adalah anak dari pengusaha kaya raya yang memiliki banyak pabrik, dari mulai pabrik makanan sampai pabrik pupuk organik.
 
 
            Saat Melati umur 3 tahun, dia diajak berlibur ke luar negeri dengan kedua orang tuanya, Ayah dan Bunda sangat menyayangi Melati. Saat mereka berlibur ke pantai, Melati bermain dan berlari kesana kemari, rambut ikalnya yang mengombak bergerak-gerak terkena angin pantai, dan saat itu juga semua masalah bermulai. Melati jatuh terkena piringan terbang dan mengenai keningnya, seketika melati terjatuh tengkurap pada tumpukan pasir pantai yang putih. Bunda tersontak kaget dan berteriak, tetapi Melati tak lama kemudian langsung berdiri dan tersenyum kepada bundanya. Perasaan Bundanya langsung lega dan bersyukur karena Melati tidak terkena luka. 
 
 
            Satu minggupun berlalu dengan bahagia, tetapi ada hal yang membuat Ayah dan Bundanya seperti tersambar petir ketika mendengar fonis dokter mengatakan Melati mengalami kebutaan, dan tidak hanya itu Melati juga tuli, dan lebih parahnya lagi, Melati kehilangan semua memory dan pengetahuanya, pastilah Melati juga akan bisu. Melati seperti bayi yang baru lahir dari rahim ibunya yang belum mengenal dunia. Hal itu membuat kedua orang tuanya sangat tidak mengerti kenapa Allah setega itu kepada anaknya, dan hati siapa yang paling sakit juga terpukul yaitu hati Bunda, Bunda yang amat menyayangi anaknya, yang selalau membanggakan putri kecilnya itu. Semua terasa tak berarti, hanya sakit dan tersiksa yang dirasakan ayah dan bunda Melati, juga perasaan terpukul, tidak terima dengan takdir yang dibawa pulang ke Indonesia.
 
 
            Setiap hari Bunda hanya terdiam, merenung, bersedih, dan mempertanyakan kepada Allah. Kenapa hidup ini tidak adil, kenapa Allah menghukumnya seperti ini, rasanya tidak kuat dan berhenti tersenyum untuk hari-hari Bunda. Sampai 3 tahun berlalu, Melati sudah berusia 6 tahun, dan tidak ada perubahan. Setiap tidur Bunda selalu bermimpi indah tentang Melati, bermain bersama anaknya, dan melihat anaknya berlarian membawa boneka panda yang disayanginya, tetapi saat bangun tidur semua mimpi itu menjadi buruk karena Bunda melihat kenyataan bahwa putri kesayangannya tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar, dan tidak bisa bicara. Bunda yang separuh baya itu membayangkan dulu, disaat dia dan suaminya Tuan HK selama 6 tahun pernikahanya belum dikaruniai seorang anak, tetapi 6 tahun itu juga Bunda hamil dan Melati hadir membawa kebahagiaan Bunda dan Tuan HK.
 
 
            Perasaan bahagia yang dulu tidak akan muncul lagi bila Bunda masih melihat Melati seperti itu, setiap pagi Melati ikut sarapan dengan Ayah dan Bunda, di meja makan besar itu setiap pagi terasa pedih. Melati hanya bisa mengacak-acak makanan dipiring dengan tangannya, Bunda selalu berkata “ makannya pelan-pelan sayang”, kalimat itu selalu diucapkan dengan tulus dan penuh kasih sayang. Rumah besar yang memiliki 9 pembantu, dan Salamah adalah pembantu yang paling lama bekerja dengan Bunda dan Tuan HK. Bagi Salamah keluarga ini terlalu baik  dan dia juga sudah berjanji tidak akan meninggalkan keluarga Tuan HK yang telah memberi pekerjaan kepada semua keluarganya mulai dari kakek, bapak, sampai dia sendiri.
 
 
            Disisi lain cerita tentang pria yang bernama Karang, Karang dulunya adalah seorang yang hebat, pintar, baik, dan dicintai banyak anak-anak. Dia anak yatim piatu lalu diangkat oleh ibu-ibu berbadan gemuk yang sangat menyayangi Karang, tetapi disaat yang bersamaan dengan nasib Melati, Karang mengalami perubahan yang sangat tidak baik, dia menjadi orang pemalas yang hobinya mabuk-mabukkan, suka mengurung diri dikamar, dan hal itu membuat ibunya sedih dan susah. Karang menjadi seperti itu karena masalah 3 tahun yang lalu saat Karang mengajak anak-anak didiknya yang belajar di Taman Bacaan yang dimiliki Karang berlibur ke pantai, lalu bencana terjadi, ombak pantai meluap dan membuat kapal yang tidak terlalu besar yang ditumpangi Karang dan anak didiknya terbalik, semua mengapung berteriak, Karang memegang erat dua anak didiknya, tetapi yang lain terombang ambing, dan takdirpun berkata lain, 18 anak didik Karang mati membeku, kedinginan.Termasuk Qintan murid yang paling disayang Karang juga meninggal. Hanya dua teman Karang dan Karang sendiri yang selamat.
 
 
            Dari kejadian itu Karang dituntut dan akan dipenjarakan karena dituduh membunuh anak banyak orang, tetapi fakta kebenaran yang menjadikan Karang lolos dari hukuman itu, meskipun Karang lolos dan tidak dipenjara, dia tetap merasa bersalah dan tidak terima dengan takdir. Dia menyayangi anak-anak, tetapi dia juga membunuh anak-anak. Itu yang selalu dirasakan oleh Karang. Hal itulah yang membuat Karang menjadi pemurung dan pemabuk., tetapi  karena Kinasih gadis berwajah cantik dan berkerudung yang juga teman Karang ingin membantu keluarga Tuan HK, maka Kinasih memeritahu kepada Bunda HK untuk mengundang Karang kerumahnya yang bertujuan untuk membantu menyembuhkan Melati. Waktu awal Karang tidak mau, tetapi karena Bunda HK bisa meluluhkan hati Karang yang sangat keras itu. Maka Karang memutuskan untuk mau membantu Melati.
 
 
            Pagi hari disaat keluarga Tuan HK sedang sarapan, Karang datang untuk menepati janjinya, setelah Karang ikut sarapan dan melihat Melati sarapan dengan berdiri dan mengacak-acak makanannya, dan tiba-tiba Karang menyenyak Melati “ makannya pakai sendok” sambil menarik tangannya, dan itu membuat seluruh anggota keluarga Tuan HK terpaku, selama ini Melati tidak pernah dibentak ataupun dipegang tangannya, karena Melati akan marah dan mengamuk kalau tangannya tersentuh. Tuan HK langsung mengusir Karang peri dari rumahnya. Karang berkata” suatu saat anda akan membutuhkan saya”, dan dia pergi meninggalkan rumah mewah itu. Satu minggupun berlalu, dan Bunda HK ingin menyuruh Karang kerumahnya lagi, tetapi Tuan HK idakn setuju, karena Karang orang yang kasar.
 
 
            Setelah itu Tuan HK setuju dengan permintaan istrinya, lalu Karang tinggal dirumah mewah Tuan HK untuk membantu menyembuhkan Melati, sebenarnya sudah banyak dokter dari luar negeri yang disuruh menyembuhkan Melati, tetapi tidak ada yang berhasil. Bunda sangat berharap kepada Karang, dan hari-hari dimulai dengan rasa sakit karena Karang selalu memarahi Melati dan mengajarinya dengan kasar hanya karena Melati harus makan memakai sendok, kemudian hari Karang ketahuan sering minum-minuman keras, dan Tuan HK sangat benci dengan pemabuk. Lalu Tuan HK mengusir Karang, tetapi Bunda tidak mengijinkan, kali ini Tuan HK benar-benar tidak bisa menuruti kemauan istrinya. Tuan HK juga akan pergi ke luar negeri untuk berbisnis, sebelum dia pergi Karang harus pergi dari rumahnya, dan Bunda tidak bisa membantah lagi. Lalu Karangpun marah tetapi dia juga tidak bisa menolak permintaan Bunda. Saat Karang akan pergi ternyata, Bunda memanggil dia, dan Karangpun bergegas menghampiri, dan ternyata dalam seminggu Karang berhasil membuat Melati makan menggunakan sendok.
 
 
  Bunda, Karang, dan Salamah menangis melihatnya, tetapi kasian juga Melati karena Karang memakai cara yang kasar, sampai Melati sakit empat hari karena dihukum tidak makan, demi dia mengerti untuk makan pakai sendok. Dan seminggu juga Karang bisa membuat Melati duduk dikursi plastik, dan itu juga memakai cara kasar, dan Melati harus dihukum tidak makan selama dua hari. Hari-haripun berlalu dengan tidak ada perkembangan dari Melati, Mealti hanya bisa makan pakai sendok, dan duduk dikursi. Hanya itu yang bisa dilakukan Melati, Karang bingung memikirkan cara agar Melati bisa lebih tau pengetahuan lainnya, sebelum hari pulangnya Tuan HK, Karang bingung memikirkan cara, caranya apa untuk Melati. Ternyata hari ke-21 pun tiba, tiba saatnya Tuan HK pulang dari  luar negeri , dan cara itupun belum juga ditemukan. Karang tidak tau lagi apa yang harus dia perbuat.
 
 
Hari terakhir sebelum Karang diusir oleh Tuan HK, dia masih ikut sarapan pagi di meja makan besar rumah mewah itu, tetapi tiba-tiba Tuan HK pulang dan  karang terkejut, karena seharusnya Tuan HK pulang nanti sore, dan Tuan HK lebih terkejut lagi karena dia melihat Karang ada dirumahnya, yang seharusnya sudah di usir 21 hari yang lalu. Tuan HK marah kepada istrinya, karena istrinya sudah berbohong, dan Karangpun langsung dihajar oleh Tuan HK, waktu keramaian, tidak ada yang memperhatikan Melati, tiba-tiba Melati hilang dari keramaian itu, Melati berjalan sendiri menuju taman belakang rumah. Tersontak kaget Bunda langsung berteriak mencari Melati, lalu Bunda menemukan Melati sedang bermain air di pancuran tamana milik mereka, dan melihat Melati asik merasakan tetesan air hujan, di pagi itu hujan membasuh kota.
 
 
Karang langsung mengerti dan menemukan cara, inilah caranya, lalu Karang langsung berlari mendekati Melati dengan Bunda, Karang menangis melihat Melati tersenyum merasakan tetesan air hujan. Tuan HK tak mengerti sebenarnya apa yang terjadi, begitu juga dengan Bunda, Salamah, Tukang kebun, juga Sembilan pembantu yang ada dirumah mewah itu. Karang langsung menarik tangan Melati dan menuliskan hurf di telapak tangan Melati yang bertuliskan “air” lalu Karang mendekatkan telapak tanganMelati ke multnya, dan berkata lagi ”air”, lalu Melati tersenyum. Semua anggota Keluarga itu menangis melihat keajaiban Tuhan yang telah mampir di keluarga itu.
 
 
Pada novel Moga Bunda Disayang Allah ini memiliki cerita yang berbeda dari novel yang lain, karena novel Moga Bunda Disayang Allah memiliki cerita yang sangat mengharukan dan membuat pembacanya selalu meneteskan air mata, karena setiap pembicaraan dan perkataan di novel ini memiliki arti dan makna yang sangat baik. Novel Moga Bunda Disayang Allah juga mengajarkan kita tentang arti bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan itu selalu adil.

Kelebihan Novel:

Cerita pada novel Moga Bunda Disayang Allah ini benar-benar membuat kita terharu, dan mengerti tentang rasa syukur pada Tuhan, dan mengerti bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekuranganya, karena Tuahn itu Maha adil.

Kekurangan Novel:

Penceritaan novel Moga Bunda Disayang Allah ini agak bertele-tele, yang menceritakan suasana kota begitu detail, dan kertas yang digunakan belum bagus.

Kesimpulan:

Novel Moga Bunda Disayang Allah ini sangat cocok dibaca, karena novel ini memiliki kisah yang penuh makna, dan kita dapat belajar dari kekurangan yang kita miliki, agar kita selalu bersyukur kepada Allah SWT.
 
 
* BIOGRAFI PENULIS*
 
Siapa yang sudah pernah membaca karya Tere Liye?
 
Bagi sahabat yang sudah pernah sekali atau mungkin beberapa kali mambaca dari karya Tere Liye pasti akan memberikan komentar yang sama dengan saya “Bagus Banget” hehe. Nama “Tere Liye” merupakan nama pena seorang penulis berbakat tanah air. Tere Liye sendiri di ambil dari bahasa India dan memiliki arti untukmu
Meskipun Tere Liye bisa di anggap salah satu penulis yang telah banyak menelurkan karya-karya best seller. Tapi kalau anda mencari biodata atau biografi Tere Liye, kita akan menemukan sedikit bahkan hampir tidak ada informasi mengenai kehidupannya serta keluarganya. Atau Anda juga bisa mencoba sendiri dengan mengecek karya Tere Liye dan lihat di bagian belakang “tentang penulis’ di novelnya, maka tidak ada yang bisa kita temukan informasi mengenai tere liye. 
Berbeda dari penulis-penulis yang lain, Tere Liye memang sepertinya tidak ingin di publikasikan ke umum terkait kehidupan pribadinya. Mungkin itu cara yang ia pilih, hanya berusaha memberikan karya terbaik dengan tulus dan sederhana. Namun begitu, dalam postingan kali ini saya akan coba sedikit berbagi terkait biografi Tere Liye. Semoga bisa menjadi referensi tambahan bagi rekan-rekan yang sedang mencari informasinya. 


Tere Liye lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Ia lahir pada tanggal 21 mei 1979. Tere Liye menikah dengan Ny.Riski Amelia dan di karunia seorang putra bernama Abdullah Pasai.
Seperti di sebutkan di atas, Tere Liye tumbuh di Sumatera Pedalaman. Ia berasal dari keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa. Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah menghasilkan 14 karya. Bahkan beberapa di antaranya telah di angkat ke layar lebar. Berdasarkan email yang di jadikan sarana komunikasi dengan para penggemarnya yaitu darwisdarwis@yahoo.com. Bisa di simpulkan sederhana bahwa namanya adalah Darwis.

Biografi Tere Liye: Masa Pendidikan 

Tere Liye meyelesaikan masa pendidikan dasar sampai SMP di SDN2 dan SMN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian melanjutkan ke SMUN 9 bandar lampung. Setelah selesai di Bandar lampung, ia meneruskan ke Universitas Indonesia dengan mengambil fakultas Ekonomi.

Biografi Tere Liye : Karya-Karya Tere Liye

Berikut saya tulis karya Tere Liye, semoga bisa menjadi bahan referensi :
Ø  Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka Umum,2010)
Ø  Pukat (Penerbit Republika, 2010)
Ø  Burlian (Penerbit Republika, 2009)
Ø  Hafalan Shalat Delisa (Penerbit Republika, 2005)
Ø  Moga Bunda Disayang Alloh (Penerbit Republika, 2005)
Ø  The Gogons Series : James & Incridible Incodents (Gramedia Pustaka Umum, 2006)
Ø  Bidadari – Bidadari Surga (Penerbit Republika, 2008)
Ø  Sang Penandai (Penerbit Serambi, 2007)
Ø  Rembulan Tenggelam di Wajahmu (Grafindo 2006 & Republika 2009)
Ø  Mimpi-Mimpi Si Patah Hati (Penerbit AddPrint, 2005)
Ø  Cintaku Antara Jakarta dan Kualal Lumpur (Penerbit AddPrint, 2006)
Ø  Senja Bersama Rosie (Penerbit Grafindo, 2008)
Ø  Eliana, Serial Anak-Anak Mamak 
Penulis yang satu ini memang berbeda dari kebanyakan penulis yang sudah ada. Biasanya setiap penulis akan memasang poto, nomor kontak yang bisa di hubungi atau riwayat hidup singkat di bagian belakang setiap karyanya. 
Meskipun setiap karya yang di hasilkan laku di pasaran dan menjadi best seller. Namun Tere Liye seperti menghindari dan menutupi kehidupannya. Kalau penulis yang lain biasanya banyak menerima panggilan acara baik itu berupa seminar tentang tips-tips menulis, bedah buku, workshop atau kegiatan yang lainnya terkait dunia tulis menulis. Tapi tidak dengan Tere Liye. 

Biografi Tere Liye: Kehidupan dan Kesederhanaan 

Dari karya-karyanya Tere Liye ingin membagi pemahaman bahwa sebetulnya hidup ini tidaklah rumit seperti yang sering terpikir oleh kabanyakan orang. Hidup adalah anugerah yang Kuasa dan karena anugerah berarti harus di syukuri. 
 “bekerja keras dan selalu merasa cukup, mencintai, berbuat baik dan selalu berbagi, senantiasa bersyukur serta berterima kasih, maka Ia percaya bahwa kebahagiaan itu sudah berada di genggaman kita”.
Itulah sedikit kutipan yang penulis dapatkan, terkesan bahwa ia menegaskan syukuri saja setiap apapun yang kita punya, baik itu berupa kekurangan terlebih kalau itu suatu kelebihan. Satu lagi pelajaran berharga yang bisa kita petik dan di aplikasikan dalam kehidupan masing-masing dari biografi Tere Liye ini. 
Sungguh sangat istimewa, bahwa di negeri kita tercinta ini lahir banyak penulis berkualitas. Serta dengan karya-karyanya tersebut telah membuat negeri ini di kenal luas. Terlebih lagi Tere Liye berasal dari pedalaman Sumatera Selatan. Menjadikan nilai tambah sebagai nilai positif untuk terus meneladani kepiawaiannya di dunia tulis menulis.

Bagi Anda yang sudah pernah menikmati karya Tere Liye pasti akan memberikan respon positif. Karya Tere Liye biasanya mengetengahkan seputar pengetahuan, moral dan agama islam. Penyampaian nya yang unik serta sederhana menjadi nilai tambah bagi tiap novelnya. 
Justru karena kesederhanaannya, tiap kita membaca lembaran demi lembaran novelnya, kita serasa melihat di depan mata apa yang Tere Liye sedang sampaikan. Uniknya kita tidak akan merasa sedang di gurui meskipun dari tulisan-tulisannya itu tersimpan pesan moral, islam serta sosial yang penting.  
Kesederhanaan lah yang mampu membuka hati, dan kalau hati kita sudah terbuka maka akan sangat mudah setiap pesan-pesan positif itu sampai. Melalui biogarfi Tere Liye yang amat singkat ini, saya ingin berbagi, mari kita nikmati tiap lembaran karya Tere Liye dan ambil tiap nilai positif yang ada di dalamnya. 
Biografi Tere Liye : Kontak
Terakhir, melalui tulisan biogarfi Tere Liye ini, serta bagi rekan-rekan yang ingin bersilaturahim dengan Tere Liye, silahkan langsung kirim e-mail ke darwisdarwis@yahoo.com atau maibelapoh@yahoo.com dan www.darwisdarwis.multiply.com. Sampai saat ini, melalui e-mail lah cara terbaik untuk dapat berinteraksi dengannya. Semoga membantu.



Daris Tere Liye bersama anak dan isteri.





 

Tidak ada komentar: