~* MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH *~
Tere
Liye merupakan nama pena dari seorang novelis yang diambil dari bahasa india
yang berarti “Untukmu”. Penulis yang satu ini memang berbeda dari kebanyakan
penulis yang lainnya, karena Tere Liye tidak pernah memasang photo dirinya, dan
memakai nama asli. Meskipun setiap karya yang di hasilkan laku di pasaran dan
menjadi best seller, namun Tere Liye seperti menghindari dan menutupi
kehidupannya.
Saya bisa mengetahui nama penulis dari novel “Moga Bunda Disayang Allah” pada halaman akhir, yang mencantumkan alamat e-mail sang penulis yaitu, darwisdarwis@yahoo.com, dan saya hanya sedikit mengetahui profil dari sang penulis. Tere Liye lahir dan besar di pedalaman Sumatera, dia anak keenam dari tujuh bersaudara. Dia terlahir dari keluarga petani, Tere Liye menyelesaikan masa pendidikan dasar sampai SMP, di SDN2 dan SMN2 Kikim Timur, Sumatera Selatan, kemudian melanjutkan ke SMUN 9 Bandar Lmpung, setelah itu ia meneruskan ke Universitas Indonesia dan mengambil jurusan Ekonomi.
Saya bisa mengetahui nama penulis dari novel “Moga Bunda Disayang Allah” pada halaman akhir, yang mencantumkan alamat e-mail sang penulis yaitu, darwisdarwis@yahoo.com, dan saya hanya sedikit mengetahui profil dari sang penulis. Tere Liye lahir dan besar di pedalaman Sumatera, dia anak keenam dari tujuh bersaudara. Dia terlahir dari keluarga petani, Tere Liye menyelesaikan masa pendidikan dasar sampai SMP, di SDN2 dan SMN2 Kikim Timur, Sumatera Selatan, kemudian melanjutkan ke SMUN 9 Bandar Lmpung, setelah itu ia meneruskan ke Universitas Indonesia dan mengambil jurusan Ekonomi.
Karya-karya Tere Liye sangatlah menyentuh hati, bila kita
membaca novelnya, kita akan merasakan haru dan bisa meneteskan air mata,
seperti salah satu karya dari Tere Liye yang berjudul Moga Bunda Disayang Allah, novel yang membuat
saya lebih mengerti akan rasa syukur kepada Allah SWT, karena novel ini
menceritakan tentang kekurangan seorang anak dan kesabaran seorang ibu yang
mengasuh dan menyayangi anaknya.
Novel ini bercerita tentang kehidupan
anak kecil berusia 6 tahun yang bernama Melati, Melati memiliki wajah yang lucu
dan menggemaskan, rambut ikalnya yang mengombak, pipinya tembam seperti donat,
bola matanya hitam legam seperti biji buah leci, dan giginya kecil-kecil bak
gigi kelinci. Melati adalah anak dari pengusaha kaya raya yang memiliki banyak
pabrik, dari mulai pabrik makanan sampai pabrik pupuk organik.
Saat Melati umur 3 tahun, dia diajak
berlibur ke luar negeri dengan kedua orang tuanya, Ayah dan Bunda sangat
menyayangi Melati. Saat mereka berlibur ke pantai, Melati bermain dan berlari
kesana kemari, rambut ikalnya yang mengombak bergerak-gerak terkena angin
pantai, dan saat itu juga semua masalah bermulai. Melati jatuh terkena piringan
terbang dan mengenai keningnya, seketika melati terjatuh tengkurap pada
tumpukan pasir pantai yang putih. Bunda tersontak kaget dan berteriak, tetapi
Melati tak lama kemudian langsung berdiri dan tersenyum kepada bundanya.
Perasaan Bundanya langsung lega dan bersyukur karena Melati tidak terkena luka.
Satu minggupun berlalu dengan
bahagia, tetapi ada hal yang membuat Ayah dan Bundanya seperti tersambar petir
ketika mendengar fonis dokter mengatakan Melati mengalami kebutaan, dan tidak
hanya itu Melati juga tuli, dan lebih parahnya lagi, Melati kehilangan semua
memory dan pengetahuanya, pastilah Melati juga akan bisu. Melati seperti bayi
yang baru lahir dari rahim ibunya yang belum mengenal dunia. Hal itu membuat
kedua orang tuanya sangat tidak mengerti kenapa Allah setega itu kepada
anaknya, dan hati siapa yang paling sakit juga terpukul yaitu hati Bunda, Bunda
yang amat menyayangi anaknya, yang selalau membanggakan putri kecilnya itu.
Semua terasa tak berarti, hanya sakit dan tersiksa yang dirasakan ayah dan
bunda Melati, juga perasaan terpukul, tidak terima dengan takdir yang dibawa
pulang ke Indonesia.
Setiap hari Bunda hanya terdiam,
merenung, bersedih, dan mempertanyakan kepada Allah. Kenapa hidup ini tidak
adil, kenapa Allah menghukumnya seperti ini, rasanya tidak kuat dan berhenti
tersenyum untuk hari-hari Bunda. Sampai 3 tahun berlalu, Melati sudah berusia 6
tahun, dan tidak ada perubahan. Setiap tidur Bunda selalu bermimpi indah
tentang Melati, bermain bersama anaknya, dan melihat anaknya berlarian membawa
boneka panda yang disayanginya, tetapi saat bangun tidur semua mimpi itu
menjadi buruk karena Bunda melihat kenyataan bahwa putri kesayangannya tidak
bisa melihat, tidak bisa mendengar, dan tidak bisa bicara. Bunda yang separuh
baya itu membayangkan dulu, disaat dia dan suaminya Tuan HK selama 6 tahun
pernikahanya belum dikaruniai seorang anak, tetapi 6 tahun itu juga Bunda hamil
dan Melati hadir membawa kebahagiaan Bunda dan Tuan HK.
Perasaan bahagia yang dulu tidak
akan muncul lagi bila Bunda masih melihat Melati seperti itu, setiap pagi
Melati ikut sarapan dengan Ayah dan Bunda, di meja makan besar itu setiap pagi
terasa pedih. Melati hanya bisa mengacak-acak makanan dipiring dengan
tangannya, Bunda selalu berkata “ makannya pelan-pelan sayang”, kalimat itu selalu
diucapkan dengan tulus dan penuh kasih sayang. Rumah besar yang memiliki 9
pembantu, dan Salamah adalah pembantu yang paling lama bekerja dengan Bunda dan
Tuan HK. Bagi Salamah keluarga ini terlalu baik
dan dia juga sudah berjanji tidak akan meninggalkan keluarga Tuan HK
yang telah memberi pekerjaan kepada semua keluarganya mulai dari kakek, bapak,
sampai dia sendiri.
Disisi lain cerita tentang pria yang
bernama Karang, Karang dulunya adalah seorang yang hebat, pintar, baik, dan
dicintai banyak anak-anak. Dia anak yatim piatu lalu diangkat oleh ibu-ibu
berbadan gemuk yang sangat menyayangi Karang, tetapi disaat yang bersamaan
dengan nasib Melati, Karang mengalami perubahan yang sangat tidak baik, dia
menjadi orang pemalas yang hobinya mabuk-mabukkan, suka mengurung diri dikamar,
dan hal itu membuat ibunya sedih dan susah. Karang menjadi seperti itu karena
masalah 3 tahun yang lalu saat Karang mengajak anak-anak didiknya yang belajar
di Taman Bacaan yang dimiliki Karang berlibur ke pantai, lalu bencana terjadi,
ombak pantai meluap dan membuat kapal yang tidak terlalu besar yang ditumpangi
Karang dan anak didiknya terbalik, semua mengapung berteriak, Karang memegang
erat dua anak didiknya, tetapi yang lain terombang ambing, dan takdirpun
berkata lain, 18 anak didik Karang mati membeku, kedinginan.Termasuk Qintan
murid yang paling disayang Karang juga meninggal. Hanya dua teman Karang dan
Karang sendiri yang selamat.
Dari kejadian itu Karang dituntut
dan akan dipenjarakan karena dituduh membunuh anak banyak orang, tetapi fakta
kebenaran yang menjadikan Karang lolos dari hukuman itu, meskipun Karang lolos
dan tidak dipenjara, dia tetap merasa bersalah dan tidak terima dengan takdir.
Dia menyayangi anak-anak, tetapi dia juga membunuh anak-anak. Itu yang selalu
dirasakan oleh Karang. Hal itulah yang membuat Karang menjadi pemurung dan
pemabuk., tetapi karena Kinasih gadis
berwajah cantik dan berkerudung yang juga teman Karang ingin membantu keluarga
Tuan HK, maka Kinasih memeritahu kepada Bunda HK untuk mengundang Karang
kerumahnya yang bertujuan untuk membantu menyembuhkan Melati. Waktu awal Karang
tidak mau, tetapi karena Bunda HK bisa meluluhkan hati Karang yang sangat keras
itu. Maka Karang memutuskan untuk mau membantu Melati.
Pagi hari disaat keluarga Tuan HK
sedang sarapan, Karang datang untuk menepati janjinya, setelah Karang ikut
sarapan dan melihat Melati sarapan dengan berdiri dan mengacak-acak makanannya,
dan tiba-tiba Karang menyenyak Melati “ makannya pakai sendok” sambil menarik
tangannya, dan itu membuat seluruh anggota keluarga Tuan HK terpaku, selama ini
Melati tidak pernah dibentak ataupun dipegang tangannya, karena Melati akan
marah dan mengamuk kalau tangannya tersentuh. Tuan HK langsung mengusir Karang
peri dari rumahnya. Karang berkata” suatu saat anda akan membutuhkan saya”, dan
dia pergi meninggalkan rumah mewah itu. Satu minggupun berlalu, dan Bunda HK
ingin menyuruh Karang kerumahnya lagi, tetapi Tuan HK idakn setuju, karena
Karang orang yang kasar.
Setelah itu Tuan HK setuju dengan
permintaan istrinya, lalu Karang tinggal dirumah mewah Tuan HK untuk membantu
menyembuhkan Melati, sebenarnya sudah banyak dokter dari luar negeri yang
disuruh menyembuhkan Melati, tetapi tidak ada yang berhasil. Bunda sangat
berharap kepada Karang, dan hari-hari dimulai dengan rasa sakit karena Karang
selalu memarahi Melati dan mengajarinya dengan kasar hanya karena Melati harus
makan memakai sendok, kemudian hari Karang ketahuan sering minum-minuman keras,
dan Tuan HK sangat benci dengan pemabuk. Lalu Tuan HK mengusir Karang, tetapi
Bunda tidak mengijinkan, kali ini Tuan HK benar-benar tidak bisa menuruti
kemauan istrinya. Tuan HK juga akan pergi ke luar negeri untuk berbisnis,
sebelum dia pergi Karang harus pergi dari rumahnya, dan Bunda tidak bisa
membantah lagi. Lalu Karangpun marah tetapi dia juga tidak bisa menolak
permintaan Bunda. Saat Karang akan pergi ternyata, Bunda memanggil dia, dan
Karangpun bergegas menghampiri, dan ternyata dalam seminggu Karang berhasil
membuat Melati makan menggunakan sendok.
Bunda, Karang, dan Salamah menangis
melihatnya, tetapi kasian juga Melati karena Karang memakai cara yang kasar,
sampai Melati sakit empat hari karena dihukum tidak makan, demi dia mengerti
untuk makan pakai sendok. Dan seminggu juga Karang bisa membuat Melati duduk
dikursi plastik, dan itu juga memakai cara kasar, dan Melati harus dihukum
tidak makan selama dua hari. Hari-haripun berlalu dengan tidak ada perkembangan
dari Melati, Mealti hanya bisa makan pakai sendok, dan duduk dikursi. Hanya itu
yang bisa dilakukan Melati, Karang bingung memikirkan cara agar Melati bisa
lebih tau pengetahuan lainnya, sebelum hari pulangnya Tuan HK, Karang bingung
memikirkan cara, caranya apa untuk Melati. Ternyata hari ke-21 pun tiba, tiba
saatnya Tuan HK pulang dari luar negeri
, dan cara itupun belum juga ditemukan. Karang tidak tau lagi apa yang harus
dia perbuat.
Hari terakhir sebelum Karang diusir oleh Tuan HK, dia
masih ikut sarapan pagi di meja makan besar rumah mewah itu, tetapi tiba-tiba
Tuan HK pulang dan karang terkejut,
karena seharusnya Tuan HK pulang nanti sore, dan Tuan HK lebih terkejut lagi
karena dia melihat Karang ada dirumahnya, yang seharusnya sudah di usir 21 hari
yang lalu. Tuan HK marah kepada istrinya, karena istrinya sudah berbohong, dan
Karangpun langsung dihajar oleh Tuan HK, waktu keramaian, tidak ada yang
memperhatikan Melati, tiba-tiba Melati hilang dari keramaian itu, Melati
berjalan sendiri menuju taman belakang rumah. Tersontak kaget Bunda langsung
berteriak mencari Melati, lalu Bunda menemukan Melati sedang bermain air di
pancuran tamana milik mereka, dan melihat Melati asik merasakan tetesan air
hujan, di pagi itu hujan membasuh kota.
Karang langsung mengerti dan menemukan cara, inilah
caranya, lalu Karang langsung berlari mendekati Melati dengan Bunda, Karang
menangis melihat Melati tersenyum merasakan tetesan air hujan. Tuan HK tak
mengerti sebenarnya apa yang terjadi, begitu juga dengan Bunda, Salamah, Tukang
kebun, juga Sembilan pembantu yang ada dirumah mewah itu. Karang langsung
menarik tangan Melati dan menuliskan hurf di telapak tangan Melati yang
bertuliskan “air” lalu Karang mendekatkan telapak tanganMelati ke multnya, dan
berkata lagi ”air”, lalu Melati tersenyum. Semua anggota Keluarga itu menangis
melihat keajaiban Tuhan yang telah mampir di keluarga itu.
Pada novel Moga Bunda Disayang Allah ini memiliki
cerita yang berbeda dari novel yang lain, karena novel Moga Bunda Disayang
Allah memiliki cerita yang sangat mengharukan dan membuat pembacanya selalu
meneteskan air mata, karena setiap pembicaraan dan perkataan di novel ini
memiliki arti dan makna yang sangat baik. Novel Moga Bunda Disayang Allah juga
mengajarkan kita tentang arti bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan itu selalu
adil.
Kelebihan Novel:
Cerita pada novel Moga Bunda Disayang Allah ini
benar-benar membuat kita terharu, dan mengerti tentang rasa syukur pada Tuhan,
dan mengerti bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekuranganya,
karena Tuahn itu Maha adil.
Kekurangan Novel:
Penceritaan novel Moga Bunda Disayang Allah ini agak
bertele-tele, yang menceritakan suasana kota begitu detail, dan kertas yang
digunakan belum bagus.
Kesimpulan:
Novel Moga Bunda Disayang Allah ini sangat cocok
dibaca, karena novel ini memiliki kisah yang penuh makna, dan kita dapat
belajar dari kekurangan yang kita miliki, agar kita selalu bersyukur kepada
Allah SWT.
* BIOGRAFI PENULIS*
Siapa yang
sudah pernah membaca karya Tere Liye?
Bagi
sahabat yang sudah pernah sekali atau mungkin beberapa kali mambaca dari karya Tere
Liye pasti akan memberikan komentar yang sama dengan saya “Bagus Banget” hehe. Nama
“Tere Liye” merupakan nama pena seorang penulis berbakat tanah air. Tere Liye
sendiri di ambil dari bahasa India dan memiliki arti untukmu.
Meskipun
Tere Liye bisa di anggap salah satu penulis yang telah banyak menelurkan karya-karya
best seller. Tapi kalau anda mencari biodata atau biografi
Tere Liye, kita akan menemukan sedikit bahkan hampir tidak ada informasi
mengenai kehidupannya serta keluarganya. Atau Anda juga bisa mencoba sendiri
dengan mengecek karya Tere Liye dan lihat di bagian belakang “tentang penulis’
di novelnya, maka tidak ada yang bisa kita temukan informasi mengenai tere liye.
Berbeda
dari penulis-penulis yang lain, Tere Liye memang sepertinya tidak ingin di
publikasikan ke umum terkait kehidupan pribadinya. Mungkin itu cara
yang ia pilih, hanya berusaha memberikan karya
terbaik dengan tulus dan sederhana. Namun
begitu, dalam postingan kali ini saya akan coba sedikit berbagi terkait biografi
Tere Liye. Semoga bisa menjadi referensi tambahan bagi rekan-rekan yang sedang
mencari informasinya.
Tere Liye lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera.
Ia lahir pada tanggal 21 mei 1979. Tere Liye menikah dengan Ny.Riski Amelia dan
di karunia seorang putra bernama Abdullah Pasai.
Seperti di
sebutkan di atas, Tere Liye tumbuh di Sumatera Pedalaman. Ia berasal dari
keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa. Anak ke
enam dari tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah menghasilkan 14 karya. Bahkan
beberapa di antaranya telah di angkat ke layar lebar. Berdasarkan email yang di
jadikan sarana komunikasi dengan para penggemarnya yaitu darwisdarwis@yahoo.com. Bisa di simpulkan sederhana bahwa
namanya adalah Darwis.
Biografi Tere Liye: Masa Pendidikan
Tere Liye
meyelesaikan masa pendidikan dasar sampai SMP di SDN2 dan SMN 2 Kikim Timur,
Sumatera Selatan. Kemudian melanjutkan ke SMUN 9 bandar lampung. Setelah
selesai di Bandar lampung, ia meneruskan ke Universitas Indonesia dengan
mengambil fakultas Ekonomi.
Biografi Tere Liye : Karya-Karya Tere Liye
Berikut
saya tulis karya Tere Liye, semoga bisa menjadi bahan referensi :
Ø Daun Yang Jatuh Tak
Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka Umum,2010)
Ø Pukat (Penerbit
Republika, 2010)
Ø Burlian (Penerbit
Republika, 2009)
Ø Hafalan Shalat
Delisa (Penerbit Republika, 2005)
Ø Moga Bunda Disayang
Alloh (Penerbit Republika, 2005)
Ø The Gogons Series :
James & Incridible Incodents (Gramedia Pustaka Umum, 2006)
Ø Bidadari – Bidadari
Surga (Penerbit Republika, 2008)
Ø Sang Penandai
(Penerbit Serambi, 2007)
Ø Rembulan Tenggelam
di Wajahmu (Grafindo 2006 & Republika 2009)
Ø Mimpi-Mimpi Si Patah
Hati (Penerbit AddPrint, 2005)
Ø Cintaku Antara Jakarta
dan Kualal Lumpur (Penerbit AddPrint, 2006)
Ø Senja Bersama Rosie
(Penerbit Grafindo, 2008)
Ø Eliana, Serial
Anak-Anak Mamak
Penulis yang
satu ini memang berbeda dari kebanyakan penulis yang sudah ada. Biasanya setiap
penulis akan memasang poto, nomor kontak yang bisa di hubungi atau riwayat
hidup singkat di bagian belakang setiap karyanya.
Meskipun setiap
karya yang di hasilkan laku di pasaran dan menjadi best seller. Namun Tere Liye
seperti menghindari dan menutupi kehidupannya. Kalau penulis yang lain biasanya
banyak menerima panggilan acara baik itu berupa seminar tentang tips-tips
menulis, bedah buku, workshop atau kegiatan yang lainnya terkait dunia tulis
menulis. Tapi tidak dengan Tere Liye.
Biografi Tere Liye: Kehidupan dan Kesederhanaan
Dari
karya-karyanya Tere Liye ingin membagi pemahaman bahwa sebetulnya hidup ini
tidaklah rumit seperti yang sering terpikir oleh kabanyakan orang. Hidup adalah
anugerah yang Kuasa dan karena anugerah berarti harus di syukuri.
“bekerja keras dan selalu merasa cukup,
mencintai, berbuat baik dan selalu berbagi, senantiasa bersyukur serta berterima
kasih, maka Ia percaya bahwa kebahagiaan itu sudah berada di genggaman kita”.
Itulah
sedikit kutipan yang penulis dapatkan, terkesan bahwa ia menegaskan syukuri saja
setiap apapun yang kita punya, baik itu berupa kekurangan terlebih kalau itu
suatu kelebihan. Satu lagi pelajaran berharga yang bisa kita petik dan di
aplikasikan dalam kehidupan masing-masing dari biografi Tere Liye ini.
Sungguh
sangat istimewa, bahwa di negeri kita tercinta ini lahir banyak penulis
berkualitas. Serta dengan karya-karyanya tersebut telah membuat negeri ini di
kenal luas. Terlebih lagi Tere Liye berasal dari pedalaman Sumatera Selatan. Menjadikan
nilai tambah sebagai nilai positif untuk terus meneladani kepiawaiannya di
dunia tulis menulis.
Bagi Anda yang sudah pernah menikmati karya Tere Liye pasti akan memberikan respon positif. Karya Tere Liye biasanya mengetengahkan seputar pengetahuan, moral dan agama islam. Penyampaian nya yang unik serta sederhana menjadi nilai tambah bagi tiap novelnya.
Justru
karena kesederhanaannya, tiap kita membaca lembaran demi lembaran novelnya,
kita serasa melihat di depan mata apa yang Tere Liye sedang sampaikan. Uniknya
kita tidak akan merasa sedang di gurui meskipun dari tulisan-tulisannya itu
tersimpan pesan moral, islam serta sosial yang penting.
Kesederhanaan
lah yang mampu membuka hati, dan kalau hati kita sudah terbuka maka akan sangat
mudah setiap pesan-pesan positif itu sampai. Melalui biogarfi Tere Liye yang
amat singkat ini, saya ingin berbagi, mari kita nikmati tiap lembaran karya
Tere Liye dan ambil tiap nilai positif yang ada di dalamnya.
Biografi
Tere Liye : Kontak
Daris Tere Liye bersama anak dan isteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar